Untuk hari ini , jujurlah pada dirimu..

|
Dari : Tulisan GMaster Hazil

Reiki mengajar pengamalnya untuk jujur. Jujur bukan terlabel pada dahi sang ‘jujur’ tersebut hingga kejujurannya bisa terpapar kepada alam. Jujur lahir dari akhlaknya yang luhur hadir dari dalam alam dirinya, bukan dibuat-buat bukan direka-reka hingga terpancar ke alam luarnya. Jujur hadir dari suatu olah ‘akhlak’ yang panjang.

Insan bisa jujur bila kejujurannya diperlukan. Insan bisa ‘nampak’ jujur bila kejujurannya itu mahu dinampakkan. Insan bisa jujur dalam menampakkan kejujurannya tatkala kejujurannya indah diperkatakan. Namun jujur yang jujur bukan hadir dari kejujuran yang tidak jujur semata-mata mahu dilihat atau dikatakan jujur. Jujur yang jujur tidak memerlukan pandangan atau kata pujian orang lain untuk menentukan kejujurannya. Ini kerana jujur yang utama adalah pada dirinya. Hanya dirinya yang tahu sejauh mana kejujurannya dan sejujur mana kejujurannya.

Jujur bukan paksaan.. ia juga bukan relaan yang dibuat-buat. Ia suatu ‘rasa’ yang asli. Ia dididik hingga sebati lalu mengalir penuh berhemah dan terdidik. Ia boleh berkurang.. juga boleh bertambah. Kadang terkurang.. kadangnya terlebih sudah. Pun begitu, intinya perlu ada dan kekal asli kerana dari inti itulah segala sifat tambah yang lain bisa bertempat. Jika tiada kejujuran, tiadalah cantiknya amanah, yang kelak menghadirkan rasa percaya. Tanpa percaya, bagaimana keyakinan bisa bertapak. Jika tidak yakin, nilai iman menjadi tiada. Jujur bukan hanya ‘asli’.. ia juga adalah umbi.

Jujur pada diri akan membenihkan diri yang beramanah. Tatkala sinar amanah terbit, diri akan percaya pada dirinya sendiri. Bila kepercayaan menebal, diri mula yakin kepada dirinya sendiri. Keyakinan kepada diri mengizinkan diri meraih SUKSES yang tulen. Imannya terhadap diri, membenihkan MAGNET SUKSES memancar dari alam dirinya. Lalu sukses bukan lagi asing bagi dirinya dan sejujurnya dia jujur terhadap penilaiannya tentang NILAI SUKSES yang dikecapinya.

Orang yang gagal berlaku jujur akan sukar untuk jujur bila melabelkan nilai suksesnya. Pada kalamnya dia akui dia sukses, namun sejujurnya dia tahu nilai suksesnya itu belum benar-benar jujur untuk dirinya sendiri. Ini kerana dia sendiri tidak jujur dalam menilai dirinya.. jujur dalam menilai ‘apa yang dirasainya’.. jujur dalam mengakui tahap kejujurannya terhadap ‘tahap jujur’ bagi suksesnya itu. Lalu, sejujurnya sukses itu hanya satu lagi kisah ngeri dalam hidupnya untuk memahami erti jujur. Hingga ada kalanya ‘nilai’ kejujurannya kembali menzalimi dirinya sendiri. Semakin jauhlah inti jujur tatkala dia semakin terbenam dengan sikap jujur untuk menilai kejujurannya sendiri.

Hingga saat ini, saya sering berpesan kepada diri.. “untuk hari ini.. jujurlah”


PS: Reiki itu tak susah.. namun reiki juga tidaklah mudah.. jujurlah dalam mendalaminya.


Nota aku :
Hina sungguh pabila aku melihat dalam aku, yg sedikit sekali jujur dengan diri sendiri..

1 comment:

Anonymous said...

mengapa tidak:)